Banyak Jenis
Di alam bebas, sampai sekarang ikan tersebut sudah ditemukan tidak kurang dari 28 jenis yang kesemuanya termasuk dalam famili Pomacentridae. Sehingga ikan ini masih satu saudara dengan golongan Damselfish seperti Chromis, Chrysiptera, dan Dascyllus. Dari 28 jenis tersebut, 27 diantaranya merupakan spesies dari genus Amphiprion, sedangkan yang 1 jenis berasal dari genus Premnas yang sedikit berbeda, yaitu karena memiliki ciri khusus berupa “duri” preoperkularis yang berada bawah matanya.
Tabel Spesies Ikan Badut | |
1. Amphiprion akallopisos | 15. Amphiprion mccullochi |
2. Amphiprion akindynos | 16. Amphiprion melanopus |
3. Amphiprion allardi | 17. Amphiprion nigrisep |
4. Amphiprion bicinctus | 18. Amphiprion ocellaris |
5. Amphiprion chagosensi | 19. Amphiprion omanensis |
6. Amphiprion chrysogaster | 20. Amphiprion percula |
7. Amphiprion chrysoptarus | 21. Amphiprion perideraion |
8. Amphiprion clarkii | 22. Amphiprion polymnus |
9. Amphiprion ephippium | 23. Amphiprion rubrocintus |
10. Amphiprion frenatus | 24. Amphiprion sandraracinos |
11. Amphiprion fuscocaudatus | 25. Amphiprion sebae |
12. Amphiprion latezonatus | 26. Amphiprion thiellei |
13. Amphiprion latifasciatus | 27. Amphiprion tricinctus |
14. Amphiprion leukokranos | 28. Premnas biaculeatus |
Secara umum ikan Badut berukuran kecil, maksimal mereka dapat mencapai ukuran 10 - 15 cm. Berwarna cerah, bentuk tubuh lebar, dan memiliki mulut yang kecil. Sisiknya relatif besar dengan sirip dorsal (perut) yang unik. Pola warna pada ikan ini sering dijadikan dasar dalam proses identifikasi mereka, disamping bentuk gigi, kepala dan bentuk tubuh. Variasi warna dapat terjadi pada 1 spesies yang sama, tergantung pada lokasi sebarannya. Sebagai contoh A. clarkii merupakan spesies yang mempunyai penyebaran paling luas, sehingga spesies ini mempunyai variasi warna yang paling banyak tergantung pada tempat ditemukan, dibandingkan dengan spesies ikan Badut lainnya.
Ikan Badut merupakan ikan yang mempunyai daerah penyebaran relatif luas, terutama di daerah seputar Indo-Pasific. Spesies A. bicinctus diketahui merupakan endemik Laut Merah yang pada umumnya dijumpai pada laguna - laguna berbatu di seputar terumbu karang, atau pada daerah koastal dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih. Di perairan Papua New Guinea, bisa ditemukan ikan Badut tidak kurang dari 8 spesies. Makanan Ikan Badut berupa zooplankton, udang-udangan dan algae yang dijumpai di habitat mereka.
Simbiosis Mutualisme
Popularitas ikan Badut tidak lepas dari perilaku simbiosisnya dengan berbagai jenis Anemon, yaitu berupa cabang - cabang karang yang mirip pohon. Anemon memiliki cabang - cabang tentakel beracun yang dapat membuat ikan yang menyentuhnya terluka atau mati. Tetapi bagi ikan Badut, merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman. Ikan Badut kerap dijumpai bersembunyi, berselimut, dan bercengkrama diantara tentakel - tentakel Anemon yang beracun.
Kehadiran ikan Badut pada Anemon dapat melindunginya dari agresivitas beberapa jenis ikan seperti ikan Angel atau ikan Butterfly yang akan memangsa tentakelnya. Sebaliknya ikan Badut memanfaatkan Anemon tersebut sebagai tempat berlindung dari musuh alaminya. Tanpa perlindungan dari Anemon, ikan Badut hanya dapat bertahan hidup beberapa menit saja sebelum dimangsa oleh musuhnya. Saat berada dalam bahaya, ia secara cepat bersembunyi di antara tentakel Anemon.
Ikan Badut sering pula melakukan tugas bersih - bersih pada tubuh Anemon yaitu dengan memunguti remah - remah makanan, atau kotoran lainnya sehingga tubuh Anemon bisa terbebas dari berbagai jenis parasit. Sedangkan ikan Badut sendiri sering membawakan makanan bagi Anemon.
Kebal Racun
Seperti halnya penghuni laut lainnya, ikan Badut sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melawan racun dari Anemon. Meskipun demikian mereka memiliki taktik jitu bagaimana mengatasi racun tersebut. Tentakel Anemon dilapisi oleh lendir yang memiliki kandungan tertentu untuk melindunginya dari sengatan tentakel yang lain atau tersengat oleh tentakel sendiri. Lendir inilah yang dimanfaatkan oleh ikan Badut untuk melindungi badannya dari sengatan tentakel Anemon.
Ikan Badut dapat bertahan beberapa saat terhadap sengatan tentakel sebelum lumpuh. Dengan cara menggosok - gosokkan badannya secara cepat pada tentakel, ikan Badut dapat melumuri seluruh tubuhnya dengan lendir anti-sengat tentakel. Dalam waktu satu jam seekor ikan Badut akan bisa menyelimuti seluruh tubuhnya dengan lendir anti-sengat tersebut, sehingga pada akhirnya dia akan kebal sama sekali terhadap sengatan tentakel. Dengan demikian, mereka akhirnya akan aman bermain dan berada diantara tentakel - tentakel Anemon. Pada malam hari mereka sering tidur dengan berselimutkan tentakel - tentakel tersebut.
Apabila ikan Badut dipisahkan dari Anemon selama beberapa jam, mereka akan segera kehilangan kekebalannya. Dan untuk menjadi kebal kembali mereka perlu beradaptasi dan memerlukan waktu seperti disebutkan diatas.
Setiap jenis ikan Badut memiliki kriteria tertentu dalam memilih Anemon. Oleh karena itu, pada waktu membeli ikan Badut alangkah baiknya diketahui terlebih dahulu jenis - jenis Anemon yang dikehendaki olah jenis ikan Badut yang akan dibeli. Tabel 2 (link luar) menunjukkan hubungan antara jenis ikan Badut dengan Anemon kesukaannya. Dengan tabel ini diharapkan akan mempermudah dalam memilih jenis Anemon yang sesuai dengan ikan Badut yang ingin dimiliki.
Poliandri Unik
Berbeda dengan jenis ikan lainnya, perilaku kawin ikan Badut menunjukkan sifat kebalikan. Apabila pada ikan lain, diperlukan beberapa betina untuk satu jantan, pada ikan Badut justru satu betina memiliki beberapa jantan.
Ikan Badut diketahui bisa berubah kelamin. Selain itu mereka pun memiliki hierarki sosial yang ketat. Dalam satu koloni ikan Badut yang hidup dalam Anemon, biasanya terdiri dari satu betina dewasa yang dominan dan beberapa jantan yang berukuran lebih kecil, serta beberapa ikan Badut muda. Ikan - ikan muda ini semua berjenis kelamin jantan.
Apabila si betina mati atau menghilang, jantan dewasa secara biologi akan berganti kelamin menjadi betina. Perubahan kelamin akan berlangsung selama dua minggu atau lebih. Kemudian jantan terbesar dan tertua yang ada di koloni tersebut akan menjadi pasangannya. Startegi demikian diketahui mampu mempertahankan kelanjutan keberadaan spesies ikan Badut tersebut. Dalam hal ini si jantan yang ditinggal mati betinanya tidak perlu mencari betina lain jauh - jauh. Seperti diketahui, di alam, ikan Badut tidak bisa meninggalkan anemonnya lebih dari beberapa meter hanya untuk sekedar mencari betina lain.
Sumber:
1 komentar:
ikan nya mirip yg punya blog...
//.)
Posting Komentar